Aljabar..
Aku jatuh cinta padamu
Cinta pada pandangan pertama
Semenjak hari itu
Pikiranku terus berotasi
Mengingat setiap kejadian itu
Hari itu
Kau berdiri tepat 5 m di depanku
Berada di sudut ruangan segiempat
Bola matamu yang berbentuk lingkaran
Menatap mataku
Aku terpaku
Tetap berdiri tegak lurus di tempatku
Perlahan kau berjalan mendekatiku
Kurasakan ada peluang untuk mengambil hatimu
Tapi, aku tak tahu
Seberapa besar frekuensi harapan untuk hal itu
Sejak hari itu
Dirimu telah masuk ke dimensi hidupku
Mengisi setiap sudut istimewa di hatiku
Aljabar..
Seiring berjalannya waktu
Cintaku padamu semakin bertambah
Sayang ini menjadi tak hingga
Rasa suka itu telah berpangkat positif
Semua rasa telah sampai pada titik puncak
Akan tetapi…
Aku terjebak dalam cinta segitigamu
Aku terjebak dalam sisi-sisi kehidupan kau dan dia
Dalam sekejap
Cinta ini kurasakan begitu rumit
Bagai mengerjakan soal ruang dimensi tiga
yang menentukan jarak bangun ruang
serta sudut-sudut dalam ruang
Aku tahu
Cintamu takkan bisa kau bagi seutuhnya untukku
Diriku ini
Ibarat tabung yang hanya terisi ¼ cintamu
Namun, aku tak peduli
Dirimu telah terlanjur masuk titik koordinat hatiku
Aku sungguh sangat mencintaimu
Cintaku padamu takkan pernah terdiferensial
Cintaku ini akan terus terintegral
Selamanya hanya untukmu
Walau mendapatkanmu sangat sulit
Bagai menyelesaikan trigonometri
yang memiliki aturan sinus dan kosinus
yang memiliki sudut rangkap dan tengahan
serta memiliki rumus identitas
Tapi, aku akan terus berusaha
Agar suatu saat nanti
Kita bisa menjadi fungsi komposisi
yang takkan pernah terpisah
dan percayalah
Cintaku ini hanya untukmu
Wahai Aljabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar